BPBD Kabupaten Boyolali pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2022 menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Bagi Korban Bencana (Trauma Healing) yang dilaksanakan di aula Kecamatan Selo.

Trauma Healing didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan perorangan atau Tim dengan metoda tertentu bertujuan untuk menyembuhkan atau meringankan beban yang menggoncangkan jiwa seseorang atau kelompok tertentu akibat kejadian trauma ( Hatta, K, 2015 ). Trauma Healing merupakan salah satu kebutuhan bagi korban bencana. Dengan terapi Trauma Healing diharapkan korban bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan dapat menjalani kehidupannya sebagaimana sebelum bencana terjadi.
Trauma Healing sangat diperlukan di Indonesia yang merupakan Negara Rawan Bencana Alam, mulai dari tanah longsor, banjir, gunung api, gempa bumi dan lain sebagainya. Bencana alam tersebut banyak menimbulkan kerugian dan kesedihan pada korbannya. Bahkan tak jarang pula korban bencana alam mengalami trauma berat akibat bencana. Ketakutan terhadap bencana adalah rekasi yang sangat umum dialami oleh korban bencana. Terkadang korban bencana mengalami pengulangan ingatan mengenai bencana tersebut yang kemudian dapat berkembang lebih serius menjadi rasa hilangnya emosi, atau bahkan mengalami insomnia, dan waspada berlebihan.
Dengan kondisi Indonesia yang rentan terhadap bencana baik bencana alam non alam telah menjadikan trauma menjadi penting sebagai salah satu pertolongan awal bagi korban bencana. Penanganan trauma healing pasca bencana menjadi salah satu bentuk layanan psikososial yang seharusnya ada pada korban bencana.
Pada korban bencana alam, layanan trauma healing lebih difokuskan dengan terapi psikososial yang akan menbantu korban agar mampu melanjutkan hidupnya